Reza Shahab: KA Minangkabau Ekspres Jadi Magnet Baru Pariwisata Sumatera Barat - SAMUIK HITAM NEWS

Rabu, 08 Oktober 2025

Reza Shahab: KA Minangkabau Ekspres Jadi Magnet Baru Pariwisata Sumatera Barat

   

Padang | Dalam geliat pariwisata Sumatera Barat yang terus menanjak, satu moda transportasi kian menonjol sebagai tulang punggung mobilitas wisatawan: KA Minangkabau Ekspres. Sejak dioperasikan, kereta bandara kebanggaan Ranah Minang ini bukan sekadar penghubung udara dan darat, tetapi juga jembatan ekonomi, budaya, dan promosi wisata yang efektif.

Suara roda besi yang beradu di atas rel kini bukan hanya irama rutin bagi masyarakat Sumbar, tapi juga menjadi penanda kemajuan daerah. Setiap hari, KA Minangkabau Ekspres membawa wisatawan dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) menuju pusat Kota Padang hanya dalam waktu sekitar 40 menit. Tanpa macet, tanpa perlu berganti moda.

“Sebelum layanan ini hadir, wisatawan harus menggunakan moda lanjutan seperti taksi atau travel yang memakan waktu lebih lama. Kini mereka bisa tiba di pusat kota dengan cepat dan nyaman,” ujar Reza Shahab, Kepala Humas KAI Divre II Sumatera Barat, saat ditemui di Padang, Rabu (8/10/2025).

Menurut Reza, keberadaan Minangkabau Ekspres bukan hanya memudahkan perjalanan wisatawan, tetapi juga membentuk persepsi baru tentang Sumatera Barat — sebagai daerah yang modern, terhubung, dan siap bersaing dalam sektor pariwisata nasional.

Lonjakan Wisatawan dan Peran Moda Rel

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar mencatat peningkatan signifikan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) sepanjang tahun 2025.

Hingga Agustus, 59.043 wisman telah masuk melalui Bandara Internasional Minangkabau, sementara total kunjungan wisatawan — baik domestik maupun internasional — mencapai lebih dari 13 juta orang.

Kenaikan ini sejalan dengan meningkatnya penggunaan moda rel. KAI Divre II Sumbar mencatat jumlah penumpang seluruh layanan KA mencapai 1,5 juta penumpang sepanjang Januari–September 2025, naik sekitar 11 persen dibanding tahun sebelumnya.

“Data ini menunjukkan penerimaan positif masyarakat terhadap moda rel bandara. Selain efisien dan ramah lingkungan, kereta juga memberi nilai tambah pada sektor wisata dan ekonomi lokal,” jelas Reza.

Empat Dampak Nyata Minangkabau Ekspres bagi Pariwisata

Kehadiran Minangkabau Ekspres memberi efek berantai bagi pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi daerah. Reza menguraikan empat kontribusi nyata kereta bandara ini:

Mengurangi hambatan waktu dan biaya

Wisatawan tak perlu berpindah moda transportasi. Perjalanan dari bandara ke pusat kota jadi singkat dan nyaman — sebuah kemudahan yang meningkatkan daya tarik Sumbar di mata wisatawan.

Meningkatkan citra modern dan kenyamanan

Moda rel sering diasosiasikan dengan ketepatan waktu dan pelayanan yang stabil. Hal ini memperkuat citra Sumatera Barat sebagai destinasi wisata yang “ramah transportasi”.

Distribusi wisata yang lebih merata

Wisatawan kini bisa langsung menuju destinasi seperti Masjid Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, kawasan Kota Tua Pulau Aie, hingga wisata kuliner di Pasar Raya Padang, hanya dengan transit singkat di stasiun.

Stimulus ekonomi lokal

Pertumbuhan wisatawan turut menggerakkan sektor UMKM, kuliner, hingga perhotelan di sekitar jalur rel. “Semakin ramai penumpang, semakin hidup ekonomi kecil di sekitar stasiun,” tambah Reza.

Sinergi Transportasi dan Wisata: Arah Baru Sumatera Barat

Bagi KAI Divre II Sumbar, Minangkabau Ekspres adalah bentuk nyata sinergi antara transportasi modern dan pengembangan pariwisata.

Namun, Reza menekankan bahwa keberhasilan ini tak bisa berdiri sendiri.

“Untuk menjadikan rel bandara sebagai penggerak utama pariwisata berkelanjutan, perlu sinergi kuat antara Dinas Pariwisata, pemerintah daerah, operator wisata, dan masyarakat.” ujarnya.

KAI Divre II Sumbar sendiri tengah menyiapkan sejumlah langkah pengembangan, di antaranya:

Evaluasi jadwal keberangkatan agar sesuai dengan jam-jam sibuk wisata dan penerbangan.

Integrasi multimoda dengan angkutan kota, transportasi daring, dan bus wisata.

Promosi kolaboratif seperti paket wisata “KA + destinasi lokal” bersama agen travel.

Peningkatan fasilitas stasiun, termasuk ruang tunggu, signage wisata, dan pusat informasi.

Riset dan survei wisatawan untuk mengukur dampak ekonomi serta pola perjalanan.

Membawa Citra Baru Ranah Minang

Seiring meningkatnya minat wisatawan terhadap perjalanan ramah lingkungan, moda rel seperti Minangkabau Ekspres berpotensi menjadi wajah baru pariwisata Sumatera Barat.

Efisiensi waktu, kenyamanan, serta kesan modern yang ditawarkan menjadi nilai lebih yang memperkuat daya saing daerah.

“Kami berkomitmen menjaga momentum ini. Kereta bukan hanya alat transportasi, tapi bagian dari cerita perjalanan wisatawan di Ranah Minang,” tutup Reza dengan senyum optimistis.

Catatan Redaksi:

Tulisan ini diadaptasi dari siaran pers resmi KAI Divre II Sumatera Barat bertajuk “Minangkabau Ekspres: Pilar Mobilitas dan Magnet Pariwisata Sumatera Barat”, diterbitkan pada 8 Oktober 2025.

Isi artikel telah disunting untuk gaya penulisan feature media nasional tanpa mengubah substansi data dan pernyataan resmi.

TIM

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda